Jumat, 09 Januari 2015

Rumusan PICO

Dampak pemberian jus buah jambu biji dapat mengurangi kadar LDL pada penyakit jantung koroner

Oleh kelompok 11
Jessica Stela
Nisrina Zain
PC Kristian
Sofhya Thiodora


A.     Pertanyaan Klinik

·         Apakah dengan pemberian jus buah jambu biji dapat menurunkan LDL pada penderita PJK yang disebabkan oleh aterosklerosis ?

B.      Rumusan  PICO
Problem
Intervensi
Comparison
Outcome
Penyakit jantung koroner

Etiologi:
Aterosklerosis pada arteri koroner.

Pada laki-laki dan perempuan yang berusia 28-53 tahun.
Pemberian Jus buah Jambu Biji

Dengan dosis 650 mg/Kg BB dalam bentuk sediaan 200 ml yang dikonsumsi 3x sehari pada pagi, siang, dan sore hari, 30 menit sebelum makan selama 30 hari.
Latihan Fisik seperti:

1.       Pemanasan dengan peregangan selama 5-10 menit.
2.       Aerobic sampai denyut jantung sasaran yaitu 70-85% dari denyut jantung mksimal (220-umur) selama 20-30 menit
3.       Pendinginan dengan menurunkan intensitas secara perlahan lahan , selama 5-10 menit.
Frekuensi latihan sebaiknya 4-5 kali perminggu, dapat juga dilakukan 2-3 kali perminggu dengan lama latihan 45-60 menit dalam tahap aerobic.

Jus Buah sebelum dan sesudah terapi didapatkan rata-rata persentase selisih penurunan LDL adalah 21,96%.


C.      Analisis
Penyakit Jantung koroner atau Coronary Artery Disease (CAD) adalah penyakit yang disebabkan oleh adanya endapan lemak yang melapisi dinding arteri koroner dan menyumbat aliran darah, terbentuk secara bertahap dan tersebar di pembuluh darah koroner.
Aterosklerosis merupakan proses yang berbeda, yang menyerang intima arteri besar dan medium. Perubahan tersebut meliputi penimbunan lemak, kalsium, komponen darah, karbohidrat, dan jaringan fibrosa pada lapisan intima arteri. Penimbunan tersebut dikenal sebagai ateroma atau plak (Brunner & Suddarth 2001).
Etiologi aterosklerosis adalah multifaktorial tetapi ada berbagai keadaan yang erat kaitannya dengan aterosklerosis yaitu faktor genetik/riwayat keluarga dan penyakit jantung koroner, stroke, penyakit pembuluh darah perifer, usia, kelamin pria, kebiasaan merokok, dislipidemia, hipertensi, obesitas, diabetes melitus, kurang aktifitas fisik dan manopause.
Salah satu faktor resiko aterosklerosis utama adalah Dislipidemia.
Telah banyak bukti-bukti yang diperoleh dari penelitian eksperimental, epidemiologis dan klinis tentang peran dislipidemia pada penyakit kardiovaskuler aterosklerosis yang intinya adalah :

ü  Dislipidemia merupakan faktor resiko yang utama
ü  Perubahan gaya hidup masyarakat erat hubungannya dengan peningkatan kadar lipid
ü  Bahwa penurunan kadar kolesterol sebesar 1 % akan menurunkan resiko PJK sebesar 2 %
ü  Bahwa upaya mengubah gaya hidup ( berhenti merokok, memelihara berat badan idial, membatasi asupan makan yang mengandung kolesterol dan lemak jenuh ) akan menurunkan resiko PJK dan dapat menyebabkan perlambatan bahkan regresi aterosklerosis.
ü  Bahwa pengendalian kadar lipid sampai batas yang dianjurkan harus merupakan bagian integral dari pencegahan primer dan terapi penderita PKV.
ü  Bahwa apabila cara-cara nonfarmakologist sesuai yang dianjurkan berhasil mengendalikan kadar lipid maka obat-obat pengendalian dislipidemia mempunyai peranan yang bermakna.

Dislipidemia adalah kelainan metabolisme lipid yang ditandai dengan peningkatan maupun penurunan fraksi lipid dalam plasma. Kelainan fraksi lipid yang paling utama adalah kenaikan kadar kolesterol total, kolesterol LDL, kenaikan kadar trigliserida serta penurunan kadar HDL. Dalam proses terjadinya aterosklerosis semuanya mempunyai peran yang penting dan sangat kaitannya satu dengan yang lain, sehingga tidak mungkin dibicarakan sendiri-sendiri. Ketiga-tiganya sekaligus dikenal sebagai Triad Lipid.

Dislipidemia berkaitan dengan gangguan aterosklerosis yang merupakan penyakit vaskuler atau sistemik yang diakibatkan oleh berbagai factor genetic, lingkungan dan pola hidup. Apabila proses aterosklerosis terjadi pada pembuluh darah koroner, maka timbulah penyakit jantung koroner (PJK). Bila aterosklerosis terjadi pada pembuluh darah otak, akan terjadi infark serebral yang menyebabkan stroke. (McPhee, 2010). Penyakit jantung koroner dan stroke adalah penyakit yang sulit disembuhkan, karena penyakit tersebut merupakan penyakit kronik yang pengobatannya membutuhkan waktu dan dana yang besar.
Salah satu alternative yang dapat menurunkan kadar kolesterol dalam darah jangka panjang adalah penggunaan bahan alami seperti buah jambu biji merah diketahui mempunyai kandungan vitamin C dan beta karoten sehingga dapat berkhasiat sebagai antioksidan dapat menghambat oksdasi LDL sehingga kadar LDL dalam darah turun. Sehingga dapat mencegah terjadinya aterosklerosis.

Penelitian ini menggunakan bahan uji jus buah jambu biji dengan dosis 650mg/Kg BB dalam bentuk sediaan 200 ml yang dikonsumsi 3x sehari pada pagi, siang, dan sore hari , 30menit sebelum makan selama 30 hari.

Setelah mengkonsumsi jus buah jambu biji, pasien dengan kadar LDL nya tinggi akan mengalami penurunan LDL sebanyak 21,96 % dari jumlah awal. Intervensi dengan menggunakan jus buah jambu biji dinilai mampu membantu mengurangi  atau mengikis kadar LDL dan meningkatkan kadar HDL. Bagi orang yang menderita penyakit jantung koroner atau CAD tentu untuk mengalami penyembuhan sangatlah tidak mudah dan yang pasti akan menghabiskan banyak dana.

Terapi lain yang dianggap dapat menurunkan kadar LDL dalam darah yakni dengan melakukan latihan fisik seperti pemanasan dengan peregangan, senam aerobic, dan pendinginan, akan tetapi terapi ini sedikit digunakan mengingat bahwa pasien yang mengalami penyakit jantung koroner akan malas untuk melakukan latihan fisik yang harus secara rutin dan terus menerus dilakukan, selain itu efek yang dihasilkan pun sangat kecil mengingat latihan fisik ini harus secara terus menerus dilakukan. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar