Dampak pemberian jus buah jambu biji dapat mengurangi kadar LDL pada
penyakit jantung koroner
Oleh
kelompok 11
Jessica
Stela
Nisrina
Zain
PC Kristian
Sofhya
Thiodora
A.
Pertanyaan Klinik
·
Apakah
dengan pemberian jus buah jambu biji dapat menurunkan LDL pada penderita PJK
yang disebabkan oleh aterosklerosis ?
B.
Rumusan PICO
Problem
|
Intervensi
|
Comparison
|
Outcome
|
Penyakit jantung koroner
Etiologi:
Aterosklerosis pada arteri koroner.
Pada laki-laki dan perempuan yang berusia 28-53
tahun.
|
Pemberian Jus buah Jambu Biji
Dengan
dosis 650 mg/Kg BB dalam bentuk sediaan 200 ml yang dikonsumsi 3x sehari pada
pagi, siang, dan sore hari, 30 menit sebelum makan selama 30 hari.
|
Latihan Fisik seperti:
1.
Pemanasan dengan peregangan selama 5-10 menit.
2.
Aerobic sampai denyut jantung sasaran yaitu
70-85% dari denyut jantung mksimal (220-umur) selama 20-30 menit
3.
Pendinginan dengan menurunkan intensitas
secara perlahan lahan , selama 5-10 menit.
Frekuensi latihan sebaiknya 4-5 kali perminggu, dapat juga
dilakukan 2-3 kali perminggu dengan lama latihan 45-60 menit dalam tahap
aerobic.
|
Jus Buah sebelum dan sesudah terapi didapatkan
rata-rata persentase selisih penurunan LDL adalah 21,96%.
|
C. Analisis
Penyakit
Jantung koroner atau Coronary Artery Disease (CAD) adalah penyakit yang
disebabkan oleh adanya endapan lemak yang melapisi dinding arteri koroner dan
menyumbat aliran darah, terbentuk secara bertahap dan tersebar di pembuluh
darah koroner.
Aterosklerosis
merupakan proses yang berbeda, yang menyerang intima arteri besar dan medium.
Perubahan tersebut meliputi penimbunan lemak, kalsium, komponen darah,
karbohidrat, dan jaringan fibrosa pada lapisan intima arteri. Penimbunan
tersebut dikenal sebagai ateroma atau plak (Brunner & Suddarth 2001).
Etiologi aterosklerosis adalah multifaktorial tetapi ada berbagai
keadaan yang erat kaitannya dengan aterosklerosis yaitu faktor genetik/riwayat
keluarga dan penyakit jantung koroner, stroke, penyakit pembuluh darah perifer,
usia, kelamin pria, kebiasaan merokok, dislipidemia, hipertensi, obesitas,
diabetes melitus, kurang aktifitas fisik dan manopause.
Salah satu faktor resiko aterosklerosis utama adalah Dislipidemia.
Telah banyak bukti-bukti yang diperoleh dari penelitian
eksperimental, epidemiologis dan klinis tentang peran dislipidemia pada
penyakit kardiovaskuler aterosklerosis yang intinya adalah :
ü Dislipidemia merupakan
faktor resiko yang utama
ü Perubahan gaya hidup
masyarakat erat hubungannya dengan peningkatan kadar lipid
ü Bahwa penurunan kadar
kolesterol sebesar 1 % akan menurunkan resiko PJK sebesar 2 %
ü Bahwa upaya mengubah gaya
hidup ( berhenti merokok, memelihara berat badan idial, membatasi asupan makan
yang mengandung kolesterol dan lemak jenuh ) akan menurunkan resiko PJK dan
dapat menyebabkan perlambatan bahkan regresi aterosklerosis.
ü Bahwa pengendalian kadar
lipid sampai batas yang dianjurkan harus merupakan bagian integral dari
pencegahan primer dan terapi penderita PKV.
ü Bahwa apabila cara-cara
nonfarmakologist sesuai yang dianjurkan berhasil mengendalikan kadar lipid maka
obat-obat pengendalian dislipidemia mempunyai peranan yang bermakna.
Dislipidemia adalah kelainan
metabolisme lipid yang ditandai dengan peningkatan maupun penurunan fraksi
lipid dalam plasma. Kelainan fraksi lipid yang paling utama adalah kenaikan
kadar kolesterol total, kolesterol LDL, kenaikan kadar trigliserida serta
penurunan kadar HDL. Dalam proses terjadinya aterosklerosis semuanya mempunyai
peran yang penting dan sangat kaitannya satu dengan yang lain, sehingga tidak
mungkin dibicarakan sendiri-sendiri. Ketiga-tiganya sekaligus dikenal sebagai
Triad Lipid.
Dislipidemia berkaitan dengan gangguan aterosklerosis yang
merupakan penyakit vaskuler atau sistemik yang diakibatkan oleh berbagai factor
genetic, lingkungan dan pola hidup. Apabila proses aterosklerosis terjadi pada
pembuluh darah koroner, maka timbulah penyakit jantung koroner (PJK). Bila
aterosklerosis terjadi pada pembuluh darah otak, akan terjadi infark serebral
yang menyebabkan stroke. (McPhee, 2010). Penyakit jantung koroner dan stroke
adalah penyakit yang sulit disembuhkan, karena penyakit tersebut merupakan
penyakit kronik yang pengobatannya membutuhkan waktu dan dana yang besar.
Salah
satu alternative yang dapat menurunkan kadar kolesterol dalam darah jangka
panjang adalah penggunaan bahan alami seperti buah jambu biji merah diketahui
mempunyai kandungan vitamin C dan beta karoten sehingga dapat berkhasiat
sebagai antioksidan dapat menghambat oksdasi LDL sehingga kadar LDL dalam darah
turun. Sehingga dapat mencegah terjadinya aterosklerosis.
Penelitian ini menggunakan bahan uji jus buah jambu biji dengan
dosis 650mg/Kg BB dalam bentuk sediaan 200 ml yang dikonsumsi 3x sehari pada
pagi, siang, dan sore hari , 30menit sebelum makan selama 30 hari.
Setelah mengkonsumsi jus buah jambu biji, pasien dengan kadar LDL
nya tinggi akan mengalami penurunan LDL sebanyak 21,96 % dari jumlah awal.
Intervensi dengan menggunakan jus buah jambu biji dinilai mampu membantu
mengurangi atau mengikis kadar LDL dan
meningkatkan kadar HDL. Bagi orang yang menderita penyakit jantung koroner atau
CAD tentu untuk mengalami penyembuhan sangatlah tidak mudah dan yang pasti akan
menghabiskan banyak dana.
Terapi lain yang dianggap
dapat menurunkan kadar LDL dalam darah yakni dengan melakukan latihan fisik
seperti pemanasan dengan peregangan, senam aerobic, dan pendinginan, akan
tetapi terapi ini sedikit digunakan mengingat bahwa pasien yang mengalami
penyakit jantung koroner akan malas untuk melakukan latihan fisik yang harus
secara rutin dan terus menerus dilakukan, selain itu efek yang dihasilkan pun
sangat kecil mengingat latihan fisik ini harus secara terus menerus dilakukan.